Kamis, 07 November 2013

MAKNA 10 ASSYURO DAN 10 NOPEMBER

Battlefield.jpg

Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1435 H jatuh pada tanggal 5 Nopember 2013, Pada bulan Muharram tersebut banyak pristiwa yang terjadi, baik yang dialami oleh para Nabiyalloh maupun para sahabatnya sebagaimana yang tertulis dalam sejarah,  terutama peristiwa yang terjadi pada tanggal 10 Muharram. Di negara kita, Indonesia pada tanggal 10 bulan Nopember setiap tahunnya Bangsa Indonesia juga memperingati peristiwa heroik di Kota Surabaya yang dikenal dalam sejarah sebagai Hari Pahlawan. Dengan demikian pada tahun ini (2013) Bangsa Indonesia dan Umat Islam Indonesia memperingati dan mengenang sekaligus dua peristiwa bersejarah, baik peristiwa yang terjadi tanggal 10 Muharam maupun yang terjadi pada 10 Nopember.

Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tanggal 10 Muharam antara lain:
  1. Diterimanya taubatnya Nabi Adam a.s 
  2. Diselamatkannya perahunya Nabi Nuh a.s dari banjir bandang  
  3. Diberikannya kitab Taurat kepada Nabi Musa a.s  
  4. Alloh SWT mengeluarkan Nabi Yunus a.s dari dalam perut ikan besar  
  5. Terbunuhnya Sayid Husein ( cucu Nabi Muhammad SAW ) pada peristiwa perang Karbala (Ianatut Tolibiin, juz 2 ) 
Mengingat banyaknya peristiwa bersejarah pada tanggal 10 Muharam, Rasulullah saw bersabda dalam sebuah haditsnya : "Dari Abu Qatadah -radhiyallahu ‘anhu-, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa hari ‘Asyura. Beliau menjawab, “(Puasa tersebut) Menghapuskan dosa satu tahun yang lalu”. (HR. Muslim

10 Muharram 681 H 
Salah satu peristiwa yang terjadi pada tanggal 10 Muharam adalah terjadinya peristiwa Pertempuran  Karbala' Pertempuran terjadi antara pendukung dan keluarga dari cucu Muhammad Husain bi Ali dengan pasukan militer yang dikirim oleh Yazid bin Muawiyah saat itu. Faktor yang mendorong terjadinya Pertempuran Karbala di akibatkan karena Yazid bin Abi Sofyan telah mengirimkan surat kepada Husain Ali bin Abi Tholib dan menyuruh Husain dengan memilih satu diantara dua pilihan yaitu; baiat yazid atau mati , selain itu penduduk Kufah melihat kondisi buruk itu, yang mencapai puncaknya di zaman Yazid bin Muawiyah, maka sejumlah tokoh Kufah, Irak, yang dulu merupakan pengikut Imam Ali a.s. dan Imam Hasan, menulis surat kepada Imam Husein agar datang ke Kufah untuk memimpin masyarakat Kufah memerangi Yazid. Imam Husein yang merasa terpanggil untukmenegakkan amar ma'ruf nahi munkar, memenuhi panggilan masyarakat Kufah ini dan berangkat menuju ke kota bekas pusat pemerintahan ayahanda beliau itu. Akan tetapi, pihak penguasa, yaitu Yazid yang mencium gerak-gerik penduduk Kufah ini,segera mengirim pasukan militer ke kota ini dan membasmi gerakan tersebut dengan menangkapi, memenjarakan dan membunuhi para tokohnya. Dengan demikian, jadilah Imam Husein. kehilangan pendukung besarnya. Akan tetapi, beliau tetap berniat datang ke Kufah. Yazid yang mengetahui bahwa Imam Husein tetap bergerak menuju ke Kufah, mengirim bala tentara lengkap untuk mencegah kedatangan beliau ke kota ini.Terhalang untuk masuk ke kota Kufah, akhirnya rombongan Imam Husein digiring hingga tiba di sebuah padang pasir bernama Karbala. Ketika datang perintah dari Yazid di Syam, agar Imam Husein beserta rombongannya dibantai, maka terjadilah pertempuran yang sangat tak seimbang, yang kemudian dikenal di seluruh dunia dan di sepanjang sejarah sebagai Tragedi Karbala, Pertempuran ini kemudian diperingati setiap tahunnya selama 10 hari yang dilakukan pada bulan Muharram oleh Syi'ah seperti halnya, dimana puncaknya pada hari kesepuluh, Hari Asyura.


10 Nopember 1945 
Tanggal 10 Nopember merupakan hari yang sangat bersejarah dan diperingati oleh  Bangsa Indonesia . Karena pada waktu itu terjadi pertempuran sengit antara Bangsa Indonesia dengan penjajah Belanda yang terjadi di Kota Surabaya.
Pada tanggal 10 Nopember 1945 di Kota Surabaya telah berkibar bendera belanda merah-putih-biru di Hotel Yamato yang memancing Peristiwa Tunjungan yang menyulut bentrokan bersenjata antara Tentara Inggris dengan badan-badan perjuangan yang dibentuk oleh rakyat.yang menyebabkan terbunuhnya Brigadir Jendral Malaby (pimpinan tentara inggris untuk Jawa Timur)
 Pada tanggal 10 Nopember, tentara inggris melancarkan serangan besar-besaran dengan mengerahkan ribuan serdadu dan peralatan perang yang canggih yang dimilikinya. Penyerangan yang membabi buta itu mengakibatkan banyak jatuh kurban di pihak Indonesia, namun berkat bantuan penduduk, semangat juang para para pemuda tetap berkobar umtuk melawan penjajah di seluruh Kota Surabaya.
Tidak ketinggalan tokoh masyarakat yang berasal dari para kyai dan ulama jawa, seperti KH Hasyim As'ari, Kyai Wahab Hasbullah dan kyai-kyai lainnya mengerahkan para santrinya untuk melawan para penjajah. Pertempuran berlangsung berbulan-bulan yang semula berjalan tidak teratur lama kelamaan berlangsung tertib dan terkordinir dengan baik.
Peristiwa berdarah tanggal 10 Nopember tersebut menjadikan motivasi bangsa Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.Banyak pejuang yang gugur dalam peristiwa itu sehingga dikenal dengan peringatan Hari Pahlawan
Makna yang dapat kita ambil dari peristiwa 10 Nopember 1945 antara lain, bersatu untuk mempertahankan dan membela tanah air mutlak diperlukan tanpa membedakan suku, agama, ras dan perbedaan-perbedaan lainnya.


 
Di Surabaya, dikibarkannya bendera Belanda, Merah-Putih-Biru, di Hotel Yamato, telah melahirkan Insiden Tunjungan, yang menyulut berkobarnya bentrokan-bentrokan bersenjata antara pasukan Inggris dengan badan-badan perjuangan yang dibentuk oleh rakyat. Bentrokan-bentrokan bersenjata dengan tentara Inggris di Surabaya, memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, (pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur), pada 30 Oktober.
Read more at http://gudang-sejarah.blogspot.com/2009/01/sejarah-hari-pahlawan.html#JiIozhc64k9WoU1v.99

Di Surabaya, dikibarkannya bendera Belanda, Merah-Putih-Biru, di Hotel Yamato, telah melahirkan Insiden Tunjungan, yang menyulut berkobarnya bentrokan-bentrokan bersenjata antara pasukan Inggris dengan badan-badan perjuangan yang dibentuk oleh rakyat. Bentrokan-bentrokan bersenjata dengan tentara Inggris di Surabaya, memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, (pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur), pada 30 Oktober.
Read more at http://gudang-sejarah.blogspot.com/2009/01/sejarah-hari-pahlawan.html#JiIozhc64k9WoU1v.99


Di Surabaya, dikibarkannya bendera Belanda, Merah-Putih-Biru, di Hotel Yamato, telah melahirkan Insiden Tunjungan, yang menyulut berkobarnya bentrokan-bentrokan bersenjata antara pasukan Inggris dengan badan-badan perjuangan yang dibentuk oleh rakyat. Bentrokan-bentrokan bersenjata dengan tentara Inggris di Surabaya, memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, (pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur), pada 30 Oktober.
Read more at http://gudang-sejarah.blogspot.com/2009/01/sejarah-hari-pahlawan.html#JiIozhc64k9WoU1v.99

Tidak ada komentar:

Posting Komentar